Seriuskah Bali Perangi Narkoba?

 Seriuskah Bali Perangi Narkoba?

DENPASAR,NETIZENINDONESIA-Bali sudah lama menjadi target pemasaran narkoba nasional maupun internasional. Komplotan pengedar dari Australia atau dikenal Bali Nine menjadi salah satu contohnya. Ada lagi Schapelle Leigh Corby atau dikenal dengan sebutan Ratu Mariyuana. Dan masih banyak lagi warga asing yang menjadi pesakitan kasus narkoba. Tapi apa dikata? Hukuman tinggi bahkan sampai mati tidak membuat pelaku lain jera. Hampir setiap hari ada penangkapan pelaku kasus narkoba. Pun demikian, tetap saja peredaran gelap narkoba di Bali kian meresahkan.

“Narkoba itu enak, buktinya banyak yang makek..,”tutur mantan korban narkoba di Bali, Jro Bima Ismaya. Kata dia, kasus narkoba itu banyak permainan oknum aparat penegak hukum. Banyak yang menghabiskan uang ratusan juta untuk mengurus perkara narkoba tapi hasilnya tidak ada. Hukuman tetap saja tinggi. “Saya tahu karena pengalaman pernah ditangkap,”ungkapnya.

Permainan lainnya sambung Ismaya, awalnya pelaku ditangkap sebagai pemakai, tapi akhirnya diproses sebagai bandar. Ada juga pengedar berubah jadi pemakai begitu sebaliknya. Hasil tes urine diubah-ubah, negative bisa jadi positif seterusnya. Nah, kalau modelnya begini terus sambung Ismaya, Bali tidak akan bersih dari narkoba. “Tapi saya akan membantu agar generasi muda,anak-anak saya, warga Bali terhindar dari Narkoba.”janji Ismaya.

Itulah penggalan ungkapan Ismaya dalam Podcast Netizenindonesia di ASA Coffee, Renon, Denpasar dengan host Agus Samijaya. Turut hadir pula,Kabid P2M BNN Provinsi Bali, AKBP Ketut Suandika dan anggota Dewan Kota, Suteja Kumara. “Kami sudah lakukan preventif. Malah sekarang desa desa adat di Bali sudah buat perarem atau aturan larangan penggunaan narkoba. Apabila ketahuan di usir dari desa,”kata Ketut Suandika.

Ingin tahu….keseruhan dari tiga nara sumber tersebut berdebat soal narkoba. Bagaimana pula langkah dewan mengatasi persoalan ini ? ikuti dan saksikan di chanel yuotube netizenindonesia, tayang hari ini Senin, 8 Februari 2021. (ton)  

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *